Melepaskan Yang Harus Diikhlaskan
Melepaskan Yang Harus Diikhlaskan
Pergimu adalah awal luka yang merobek kebahagiaan hari-hariku
Entah alasan apapun itu, keputusan berpisah ini melukaiku
Aku sakit, sesakit-sakitnya oleh kehilangan duniamu, perhatianmu, kebahagiaanmu dan keberadaanmu
Aku penipu pada dunia dan pada diriku sendiri,
Setiap kali ucapanku berkata “Aku Sudah Berubah, Aku Sudah Lupa, Aku Sudah Tidak Perduli, bahkan ketika aku menghembuskan kalimat Aku Sudah Berpindah Hati”
Itu Pseudo, Palsu.
Tak bisa begitu cepat menghapus jejak basah seseorang di hati ini
Benda-benda yang hampir sama dengan koleksimu akan menarik paksa ingatanku
Termasuk sekedar kemejamu yang bercorak sama dengan yang dipakai seseorang itu, yang berpapasan sesaat denganku di tengah jalan, aku pikir sejenak itu kau
Terlalu banyak yang kurindukan, bahkan tinta ini tak cukup menuliskannya
Sekecil sunggingan senyummu saja, sudah cukup kunikmati walau hanya dari kejauhan, jika suatu hari nanti kita kebetulan bertemu
Jika besok kau sudah dengan dia yang meyakinkan percayamu, aku berjanji tidak akan menyapamu, aku akan berlari kencang menjauhi kedamaianmu dan dia
Tapi bolehkan aku sepintas mengintip lagi caramu tertawa?
Hanya ingin memastikan kau hidup dengan baik
Aku sendiri lelah membawa rasa sakit ini kemana-mana
Tak kutemui penggantimu, bukan karena tidak ada yang menyanjungku
Dan bukan juga karena aku tak bisa jatuh cinta lagi
Aku hanya sulit untuk mulai percaya pada oranglain
Aku takut dia tidak seperti kamu, itulah kebodohanku
Semenit saja aku ingin minta waktumu untuk duduk di sampingku
Kita tidak akan berkata-kata sayang, masih layakkah aku memanggilmu begitu?
Kita hanya duduk diam untuk berpisah sekali lagi
Sekuat apapun aku menahanmu di sini, kakimu selalu beranjak dan meninggalkan
Seerat apapun aku menggenggammu waktu itu, pelukanmu selalu lepas dan menjauh
Seharusnya aku tahu, bukan untukku lagi, bukan milikku lagi, bukan pasanganku lagi, bukan yang mencintaiku lagi
Kita sudah berbeda, dan itu nyata!
Lama tak berkabar, tak saling sapa, tak saling menunggu, tak saling perduli
Sudah terlalu nyaman aku hidup dalam zona halu, harus siap memahami kebenaran kata “Cukup.”
Jika seseorang meninggalkan kita, itu tandanya kita gagal untuk meyakinkan dia bahagia bersama kita
Aku gagal untukmu, tapi aku mungkin akan berhasil untuk hati lain yang bersedia percaya padaku
Jangan terlalu menangisi yang sudah pergi, tetaplah bersyukur dengan yang masih ada dan berharap untuk yang akan ada
Jika hati tak siap melepaskan yang lama, maka dia yang terbaik tidak pernah punya ruang dan kesempatan untuk menetap
Karena jatuh hati dengan seseorang yang salah adalah langkah menuju pertemuan dengan orang yang tepat
Dia yang menyisakan luka dan kesakitan, tidak untuk dimasukkan ke dalam kotak dendam
Bagaimanapun juga dia bagian dari warna hidup, sekalipun warnanya gelap dan buram, tapi itu dibutuhkan untuk menghasilkan lukisan manis
Berdamailah dengan rasa sakit, belajarlah mencintai kenyataan, melangkahlah untuk kebahagiaan, hingga yang tersisa adalah:
Melepaskan Yang Harus Diikhlaskan
15-07-20
MG Curly
Gambarnya dooonggg. . .😙
ReplyDeleteHeheheh....
DeleteBoleh-boleh...
👍👍👍
ReplyDeleteSangat menyentuh...
ReplyDeleteMakasih kak merr , When I read this, I was in tears again. but thank you very much for the positive energy sis. really really helped me
ReplyDelete