Payung Rusak

Payung Rusak

Dulu, kita punya payung

Yang menjaga kita dari panasnya amarah pertengakaran

Yang melindungi kita dari rintik airmata kesepian

Bahkan disaat kita kedinginan dari diamnya pergulatan pendapat, payung itu tetap terasa teduh

 

Payung itu kita beri nama cinta

Kokoh, tak terkalahkan. Siap bertahan dalam segala gejolak ego yang memanas, seiring berjalannya sebuah cerita dua insan yang berusaha menyatu

Kita terbuai dalam lindungannya yang kokoh. Kita terlalu aman dalam lengkungannya yang tertutup

 

Sampai akhirnya kita lupa dengan kata ‘aku dan duniaku’

Paling utama hanya kita dan harus menjadi kita

‘Kita’ bergeser menjadi kengerian yang memporak-porandakan benteng yang kelihatan baik-baik saja

 

Aku mau semuanya dan ternyata kamu lebih serakah

Ucapan oranglain bukan untuk dipertimbangkan, hanya hembusan angin yang lewat sejenak meraba telinga

Kita sibuk dengan romantisme yang penuh drama

Dunia yang kita ciptakan berpanen kebahagiaan sema, palsu

 

Payungnya berangsur rengsa

Gagangnya mulai rapuh dan bengkok

Besi-besi penyangga mulai berkarat dan membau

Ada robekan di sana-sini, hujan dan panas menang pada keteduhan yang mulai pudar

 

Kita mulai kedinginan dan gerah dengan teduhnya  yang kian hambar

Kita coba perbaiki...

Kita coba menjahit koyaknya, nyatanya justru semakin robek

Kita coba mengikis karatnya, nyatanya justru memutuskan penyangga

Kita coba meluruskan tegaknya, nyatanya justru patah dan terbelah

 

Habis sudah untuk kata bertahan, yang tersisa rusak dan berantakan

Dinginnya kesepian kembali menusuk malam-malam yang sendiri

Panasnya kekecewaan kembali membakar siang yang hampa

Payung bobrok terbengkalai, terbuang, terlupakan, menyisakan kesakitan 

7-7-20

MG.Curly