Untuk Kamu Yang Terlalu Berharap

 

Pin on Paint Paint

Untuk Kamu Yang Terlalu Berharap

Sekejap saja bayanganmu melintas

Ku dapati hatiku langsung tergilas

Aku kembali terpaku di dalam angan

Akhirnya aku sadar diri, untuk apa berharap kalau kau tak pernah menyambut?

 

Aku sendiri dalam rasa ini

Aku pemain tunggal, aku pemeran solo

Tak ada yang mendukung bahkan tak ada yang bersedia menonton

 

Aduh? Bagaimana ini?

Bukankah aku hanya seonggok kebodohan yang kau sirami dengan air cuka dan kesakitan?

Empedu yang kau tanamkan ini sudah terlalu perih menghujam semuaku

 

Dulu aku selalu berkata : “Pulanglah jika sudah lelah mencari yang tak kau temukan. Jangan-jangan akulah yang kau cari tapi tak kau sadari?”

Ahhh….
Itu hanya kalimat sampah yang terlalu memperbudak diri untuk jadi mainanmu

 

Aku masih mencintaimu, dan itu pasti

Tapi aku tak ingin memaksa dan tak ingin menuntut

Ada rindu yang menggebu-gebu di sini, yang membawa airmata mengalir dengan hebatnya

Aku masih menunggumu, dan itu di ujung kata cukup

Tapi aku tak ingin terluka dan tak ingin mati bodoh

Ada keraguan yang membumbung di sini, yang membawa harapan berkicau dengan kuatnya

 

Lepaskahlah walaupun melelahkan!

Jangan buang perasaan yang pernah ada, biarkan dia pada tempatnya, ubah caranya, kendalikan dan biarkan perlahan menyusut

Masa lalu kita adalah pelajaran dan dia yang menyakiti adalah pengalaman

Jangan bersama jika kita selalu saja mengutamakan kata ‘maklum’ untuk kesalahan dan sifat tak bertanggung jawabnya

 

Aku terbangun dari porak porandanya perasaanku

Aku sudah terlalu lelah untuk menunggu orang yang tak jelas

Kuakui aku goblok, tapi tak ada gunanya menyesal dan mencaci maki diri sendiri

Karena, dia yang meninggalkanmu adalah orang yang tak menemukan potensimu, tak menemukan titik indahmu, tak merasakan hangat tanganmu, tak membangun komitmenmu, tak percaya masa depanmu dan tak mengerti dirimu

 

Untuk apa bertahan dengan seseorang yang bahkan tidak benar-benar mengenalimu?

Untuk apa memaksakan diri jika akan terus menyakitimu? Menyayat satu per-satu semangatmu untuk melanjutkan hidup?

 

Aku pernah terlalu berharap

Aku pernah terlalu mencintai

Aku pernah terlalu tenggelam

Tapi tak akan selamanya demikian

Aku tak ingin kau sama sepertiku, kau yang membaca tulisan ini

Jika dia tidak lagi menghargaimu sebagai manusia yang harus dicintai dan dijaga perasaannya, lepasakan dia!

 

Tidak ada tempat bagi pecundang dalam hidup kita yang manis

Tidak ada ruang bagi pengecut dalam hidup kita yang penuh komitmen

Pergilah, berlarilah, perbaikilah hatimu dan hidupmu

Orang yang baik akan mendapatkan yang terbaik

Kamu berharga dan kamu pantas dicinta

 

mg curly

21-01-21

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Melepaskan Yang Harus Diikhlaskan

Hubungan Di Tanda Baca

Payung Rusak