Untuk Kamu Yang Terlalu Berharap
Untuk Kamu Yang Terlalu Berharap
Sekejap saja bayanganmu melintas
Ku dapati hatiku langsung tergilas
Aku kembali terpaku di dalam angan
Akhirnya aku sadar diri, untuk apa berharap kalau kau tak pernah menyambut?
Aku sendiri dalam rasa ini
Aku pemain tunggal, aku pemeran solo
Tak ada yang mendukung bahkan tak ada yang bersedia menonton
Aduh? Bagaimana ini?
Bukankah aku hanya seonggok kebodohan yang kau sirami dengan air cuka dan kesakitan?
Empedu yang kau tanamkan ini sudah terlalu perih menghujam semuaku
Dulu aku selalu berkata : “Pulanglah jika sudah lelah mencari yang tak kau temukan. Jangan-jangan akulah yang kau cari tapi tak kau sadari?”
Ahhh….
Itu hanya kalimat sampah yang terlalu memperbudak diri untuk jadi
mainanmu
Aku masih mencintaimu, dan itu pasti
Tapi aku tak ingin memaksa dan tak ingin menuntut
Ada rindu yang menggebu-gebu di sini, yang membawa airmata mengalir dengan hebatnya
Aku masih menunggumu, dan itu di ujung kata cukup
Tapi aku tak ingin terluka dan tak ingin mati bodoh
Ada keraguan yang membumbung di sini, yang membawa harapan berkicau dengan kuatnya
Lepaskahlah walaupun melelahkan!
Jangan buang perasaan yang pernah ada, biarkan dia pada tempatnya, ubah caranya, kendalikan dan biarkan perlahan menyusut
Masa lalu kita adalah pelajaran dan dia yang menyakiti adalah pengalaman
Jangan bersama jika kita selalu saja mengutamakan kata ‘maklum’ untuk kesalahan dan sifat tak bertanggung jawabnya
Aku terbangun dari porak porandanya perasaanku
Aku sudah terlalu lelah untuk menunggu orang yang tak jelas
Kuakui aku goblok, tapi tak ada gunanya menyesal dan mencaci maki diri sendiri
Karena, dia yang meninggalkanmu adalah orang yang tak menemukan potensimu, tak menemukan titik indahmu, tak merasakan hangat tanganmu, tak membangun komitmenmu, tak percaya masa depanmu dan tak mengerti dirimu
Untuk apa bertahan dengan seseorang yang bahkan tidak benar-benar mengenalimu?
Untuk apa memaksakan diri jika akan terus menyakitimu? Menyayat satu per-satu semangatmu untuk melanjutkan hidup?
Aku pernah terlalu berharap
Aku pernah terlalu mencintai
Aku pernah terlalu tenggelam
Tapi tak akan selamanya demikian
Aku tak ingin kau sama sepertiku, kau yang membaca tulisan ini
Jika dia tidak lagi menghargaimu sebagai manusia yang harus dicintai dan dijaga perasaannya, lepasakan dia!
Tidak ada tempat bagi pecundang dalam hidup kita yang manis
Tidak ada ruang bagi pengecut dalam hidup kita yang penuh komitmen
Pergilah, berlarilah, perbaikilah hatimu dan hidupmu
Orang yang baik akan mendapatkan yang terbaik
Kamu berharga dan kamu pantas dicinta
mg curly
21-01-21
😊😊
ReplyDelete